- Back to Home »
- Berita Umum »
- Pedagang Kenari Mas Tuntut Dibentuknya Perhimpunan P3SRSNH
Posted by : Unknown
Juli 18, 2013
Dalam pertemuan di Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah lantai 7 Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2013), puluhan perwakilan mengatasnamakan Forum Pedagang Kenari Mas (FPKM) ingin meminta bantuan terlaksananya Perhimpunan Penghuni Pemilik Satuan Rumah Susun Non Hunian (P3SRSNH).
Mereka mengadukan pengelola PT. CATURMAS KARSAUDARA selaku pengelola di gedung Kenari Mas tersebut yang dinilai masih melalaikan tugas untuk membentuk P3SRSNH dan merugikan FPKM.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan FPKM Ayung menegaskan agar pembentukan P3SRSNH dapat segera dilakukan sebelum hari Raya Idul Fitri. Pihaknya juga meminta agar pembentukan itu tidak ditunda kembali dari jadwal yang ditentukan.
“Pembentukan ini sudah mengacu pada Undang-Undang, jadi jangan terlalu lama untuk dilakukan. Kami sudah menunggunya,” ujar dia.
Perwakilan FPKM lainnya Hasan, menilai developer terlalu banyak memberikan janji-janji palsu. Janji pertama dari developer akan dilakukan bulan Agustus dan menurut developer semua surat sudah dinyatakan siap namun sekarang kembali di undur menjadi bulan Oktober.
“Kenapa developer berubah lagi jadi bulan Oktober. Ini Seolah-olah masih banyak surat yang harus diurus. Kita ada khawatir akan diundur kembali. Untuk itu kami sangat perlukan adanya jaminan dari Pemda DKI terkait kepastian untuk putusan ini,” ungkapnya.
Sementara itu Humas FPKM Adi Kelana mengungkapkan pihaknya telah melakukan studi banding ke berbagai bangunan di DKI, hasilnya hampir mengalami kasus yang sama. Yakni pihak pengelola menggunakan orang-orangnya yang kurang kompeten sehingga menjadikan kondisi terbalik.
“Data faktual yang kita kumpulkan dari berbagai kasus yang terjadi, ada hal yang sama yang ditakutkan akan terjadi pada kami,” cetus dia.
Pihak kuasa hukum pengelola Kenari Mas Aditya memberikan jawaban bahwa pihak developer akan menetapkan pembentukan P3RS (Perhimpunan dan Pemilik Satuan Kenari Mas) akan dilakukan pada bulan Oktober. Dan akan melaksanan rapat setelah Idul Fitri dengan undangan 14 hari sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama pengacara FPKM Andriyat mendorong agar ada titik temu antara kedua belah pihak dan paling tidak akhir September sudah ada putusan.
Kasubdit Perizinan Yahya Mulyarso menegaskan bahwa pihaknya menyikapi upaya FPKM yang minta dibentuk P3SRS. Menurutnya, UU No 20 / 2011 pemilik bangunan wajib memiliki perhimpunan, hal itu diatur oleh Undang-Undang meskipun tidak simpel.
“Kita harus tahu dulu seluk beluk dari developer, misalnya tanggung jawab yang belum selesai. Biar nanti pada saat terbentuk P3RS sudah jelas semua,” ujar dia.
Dirinya berharap agar dilakukan sosialisasi P3RS ke semua pihak dan dikhawatirkan banyak yang belum tahu pentingnya pembentukan P3RS.
“Perlu ada sosialisasi pentingnya P3RS ke semua pihak dan pembentukan P3RS ini untuk proses tindakan / langkah hukum,” kata dia.
Lebih lanjut, Yahya meminta agar developer menepati janjinya pembentukan P3RS dan mengharapkan para pedagang tetap bersabar karena harus melalui proses.
“Saya meminta agar tidak melakukan aksi demonstrasi lagi, kecuali developer melanggar janjinya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada hari Jumat (17/5/2013) dan Rabu (26/6/2013) ratusan massa mengatasnamakan Forum Pedagang Kenari Mas (FPKM) menggelar aksi demonstrasi di depan Plaza Kenari Mas Jl. Kramat Raya 101 Jakarta Pusat. Para pendemo meminta agar pengelola PT. CATURMAS KARSAUDARA selaku pengelola di gedung Kenari Mas tersebut segera membentuk Perhimpunan Penghuni Pemilik Satuan Rumah Susun Non Hunian (P3SRSNH).
“PT Caturmas Karsaudara masih melalaikan tugas untuk membentuk Perhimpunan Penghuni Pemilik Satuan Rumah Susun Non Hunian (P3SRSNH) hingga saat ini,” ujar koordinator aksi Hendra.
Menurutnya, pembenahan limbah jarang sekali dilakukan oleh manajemen PT Caturmas. Nampak bau pesing / bangkai di beberapa tempat parkir dan toiliet becek dan berbau serta saluran air disamping kanan gedung akan banjir bila hujan.
“Air sangat mudah masuk dari pintu kaca hingga Lower Ground rawan banjir,” ungkap dia.
Selain itu juga, lanjut Hendra, perlu dilakukan pembenahan fasum di masing-masing lantai dari lift / escalator yang sering macet / tidak berfungsi normal, AC tidak dingin, lampu-lampu banyak yang mati, gudang lantai P1 bau pesing hingga toilet tidak berfungsi.
Untuk itu pihaknya mendesak agar Dir. Didi Susantio diturunkan dari jabatannya.
Pantauan awak media selain melakukan orasi-orasi para pendemo juga menggelar spanduk bertuliskan ‘Tuntutan pedagang turunkan buangan tamini square Didi Susantio segera bentuk P3RS (Perhimpunan dan Pemilik Satuan Kenari Mas).
Sumber
Mereka mengadukan pengelola PT. CATURMAS KARSAUDARA selaku pengelola di gedung Kenari Mas tersebut yang dinilai masih melalaikan tugas untuk membentuk P3SRSNH dan merugikan FPKM.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan FPKM Ayung menegaskan agar pembentukan P3SRSNH dapat segera dilakukan sebelum hari Raya Idul Fitri. Pihaknya juga meminta agar pembentukan itu tidak ditunda kembali dari jadwal yang ditentukan.
“Pembentukan ini sudah mengacu pada Undang-Undang, jadi jangan terlalu lama untuk dilakukan. Kami sudah menunggunya,” ujar dia.
Perwakilan FPKM lainnya Hasan, menilai developer terlalu banyak memberikan janji-janji palsu. Janji pertama dari developer akan dilakukan bulan Agustus dan menurut developer semua surat sudah dinyatakan siap namun sekarang kembali di undur menjadi bulan Oktober.
“Kenapa developer berubah lagi jadi bulan Oktober. Ini Seolah-olah masih banyak surat yang harus diurus. Kita ada khawatir akan diundur kembali. Untuk itu kami sangat perlukan adanya jaminan dari Pemda DKI terkait kepastian untuk putusan ini,” ungkapnya.
Sementara itu Humas FPKM Adi Kelana mengungkapkan pihaknya telah melakukan studi banding ke berbagai bangunan di DKI, hasilnya hampir mengalami kasus yang sama. Yakni pihak pengelola menggunakan orang-orangnya yang kurang kompeten sehingga menjadikan kondisi terbalik.
“Data faktual yang kita kumpulkan dari berbagai kasus yang terjadi, ada hal yang sama yang ditakutkan akan terjadi pada kami,” cetus dia.
Pihak kuasa hukum pengelola Kenari Mas Aditya memberikan jawaban bahwa pihak developer akan menetapkan pembentukan P3RS (Perhimpunan dan Pemilik Satuan Kenari Mas) akan dilakukan pada bulan Oktober. Dan akan melaksanan rapat setelah Idul Fitri dengan undangan 14 hari sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama pengacara FPKM Andriyat mendorong agar ada titik temu antara kedua belah pihak dan paling tidak akhir September sudah ada putusan.
Kasubdit Perizinan Yahya Mulyarso menegaskan bahwa pihaknya menyikapi upaya FPKM yang minta dibentuk P3SRS. Menurutnya, UU No 20 / 2011 pemilik bangunan wajib memiliki perhimpunan, hal itu diatur oleh Undang-Undang meskipun tidak simpel.
“Kita harus tahu dulu seluk beluk dari developer, misalnya tanggung jawab yang belum selesai. Biar nanti pada saat terbentuk P3RS sudah jelas semua,” ujar dia.
Dirinya berharap agar dilakukan sosialisasi P3RS ke semua pihak dan dikhawatirkan banyak yang belum tahu pentingnya pembentukan P3RS.
“Perlu ada sosialisasi pentingnya P3RS ke semua pihak dan pembentukan P3RS ini untuk proses tindakan / langkah hukum,” kata dia.
Lebih lanjut, Yahya meminta agar developer menepati janjinya pembentukan P3RS dan mengharapkan para pedagang tetap bersabar karena harus melalui proses.
“Saya meminta agar tidak melakukan aksi demonstrasi lagi, kecuali developer melanggar janjinya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada hari Jumat (17/5/2013) dan Rabu (26/6/2013) ratusan massa mengatasnamakan Forum Pedagang Kenari Mas (FPKM) menggelar aksi demonstrasi di depan Plaza Kenari Mas Jl. Kramat Raya 101 Jakarta Pusat. Para pendemo meminta agar pengelola PT. CATURMAS KARSAUDARA selaku pengelola di gedung Kenari Mas tersebut segera membentuk Perhimpunan Penghuni Pemilik Satuan Rumah Susun Non Hunian (P3SRSNH).
“PT Caturmas Karsaudara masih melalaikan tugas untuk membentuk Perhimpunan Penghuni Pemilik Satuan Rumah Susun Non Hunian (P3SRSNH) hingga saat ini,” ujar koordinator aksi Hendra.
Menurutnya, pembenahan limbah jarang sekali dilakukan oleh manajemen PT Caturmas. Nampak bau pesing / bangkai di beberapa tempat parkir dan toiliet becek dan berbau serta saluran air disamping kanan gedung akan banjir bila hujan.
“Air sangat mudah masuk dari pintu kaca hingga Lower Ground rawan banjir,” ungkap dia.
Selain itu juga, lanjut Hendra, perlu dilakukan pembenahan fasum di masing-masing lantai dari lift / escalator yang sering macet / tidak berfungsi normal, AC tidak dingin, lampu-lampu banyak yang mati, gudang lantai P1 bau pesing hingga toilet tidak berfungsi.
Untuk itu pihaknya mendesak agar Dir. Didi Susantio diturunkan dari jabatannya.
Pantauan awak media selain melakukan orasi-orasi para pendemo juga menggelar spanduk bertuliskan ‘Tuntutan pedagang turunkan buangan tamini square Didi Susantio segera bentuk P3RS (Perhimpunan dan Pemilik Satuan Kenari Mas).
Sumber